SELAMAT DATANG DI DUNIA GUBRAK!!!

Gubrak Indonesia

Selasa, 05 Februari 2013

Polling : Aher - Dedy Menangi Pilkada Jawa Barat

Survey ini di laksanakan mulai tanggal 9 Januari hingga 4 Februari 2013. Melibatkan 212 responden yang berasal dari 26 Kabupaten/Kota se Jawa Barat. Metode yang kami pakai adalah dengan mengirimkan sebuah pertanyaan melalui pesan pendek, baik dengan media facebook (sekitar 90%) maupun sms melalui ponsel (sekitar 10%). Pertanyaan yang kami ajukan sebagai berikut :



Sekedar bikin Polling kecil kecilan...
Kira kira pasangan mana yang layak memimpin Jawa Barat 2013-2018 ?

1. Dikdik Mulyana Arif Mansyur - Cecep NS Toyib
2. Irianto MS Syafiuddin - Tatang Farhanul Hakim
3. Dede Yusuf - Lex Laksamana
4. Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar
5. Rieke Dyah Pitaloka - Teten Masduki


Kami sebenarnya telah mengirim ke lebih dari 1000 pengguna jejaring sosial (facebook) maupun pengguna ponsel se Jawa Barat. Akan tetapi ternyata tidak semua responden memberikan jawaban atas pertanyaan kami. Hanya 212 responden yang bersedia memberikan jawaban atas polling yang kami adakan.

Tidak seperti polling pertama kami yang hanya sanggup meraih sekitar 75 pollster, polling kali ini secara kualitas jauh lebih baik karena responden yang bisa kami analisa jumlahnya jauh lebih besar. Hanya saja seperti problematika di polling tahap pertama, kami memiliki sedikit kendala mengenai proporsi dari pollster yang tinggal di suatu wilayah. Sederhananya, jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Artinya sample yang harus kita sediakan tentu juga harus di sesuaikan dengan sedikit banyaknya jumlah penduduk. Misalnya, di kabupaten Bogor  dan Kota Bogor penduduknya berjumlah sekitar 5.722.266 jiwa atau setara dengan 13,1% penduduk Jawa Barat. Jika menganut proporsionalitas penduduk, maka seharusnya dari 212 responden, sekitar 13,1% (27an responden) di dapat dari daerah ini. Akan tetapi nyatanya responden wilayah ini yang mengirim jawaban jumlahnya hanya 12 responden atau kurang dari separuh target. Sementara di sisi lain, tak jarang suatu kabupaten/kota yang penduduknya lebih sedikit, jumlah responden yang menjawab justru lebih banyak.

Oleh karena itu, demi memperoleh data yang lebih presisi dan bisa di andalkan akurasinya, cara menghitungnya akan kami sesuaikan dengan demografi kependudukan di setiap daerah. Artinya, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor yang jumlah pollsternya hanya 12 orang, dalam penghitungan akhir tetap mewakili 13,1% pemilih.
Berikut ini data jumlah penduduk dan  responden yang masuk ke kami di setiap kabupaten/kota

Kabupaten Bandung  : 3.038.038 jiwa (6,97%)
Kabupaten Bandung Barat : 1.531.072 jiwa (3,51%)
Kota Bandung  : 2.390.120 (5,48%)
Total Penduduk : 15,96% dari seluruh penduduk Jawa Barat
Responden : 24
Pasangan nomer urut  1. 1 suara (0,665%)
Pasangan nomer urut  2. 1 suara (0,665%)
Pasangan nomer urut  3. 9 suara (5,985%)
Pasangan nomer urut  4. 8 suara (5,32%)
Pasangan nomer urut  5. 5 suara  (3,325%)


Kabupaten Bekasi  : 2.630.401 jiwa  (6%)
Kota Bekasi  2.334.871 jiwa (5,36%)
Total Penduduk : 11,36% dari seluruh penduduk Jawa Barat
Responden : 8
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 2 (2,84%)
Pasangan nomer urut  4. 5 (7,1%)
Pasangan nomer urut  5. 1 (1,42%)



Kabupaten Bogor  (4.771.932) : 10,95%
Kota Bogor (950.334) : 2,18%
Total Penduduk : 13,1%
Responden : 12
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 3 (3,27%)
Pasangan nomer urut  3. 4 (4,36%)
Pasangan nomer urut  4. 2 (2,18%)
Pasangan nomer urut  5. 3 (3,27%)

Kabupaten Ciamis (1.786.076) : 4,1%
Responden : 8
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 2 (1,02%)
Pasangan nomer urut  4. 5 (2,55%)
Pasangan nomer urut  5. 1 (0,51%)

Kabupaten Cianjur (2.149.121) : 4,93%
Responden : 3
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  4. 3 (4,93%)
Pasangan nomer urut  5. 0 (0%)

Kabupaten Cirebon (2.162.644) : 4,96%
Kota Cirebon (298.224) : 0,68%
Total Penduduk : 5,64%
Responden : 21
Pasangan nomer urut  1. 2 (0,536%)
Pasangan nomer urut  2. 7 (1,87%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (0,8%)
Pasangan nomer urut  4. 7 (1,87%)
Pasangan nomer urut  5. 2 (0,536%)

Kabupaten Garut (2.429.167) : 5,57%
Responden : 8
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 4 (2,76%)
Pasangan nomer urut  4. 3 (2,07%)
Pasangan nomer urut  5. 1 (0,69%)

Kabupaten Indramayu (1.795.372) : 4,12%
Responden : 9
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 2 (0,914%)
Pasangan nomer urut  3. 1 (0,457%)
Pasangan nomer urut  4. 4 (1,828%)
Pasangan nomer urut  5. 2 (0,914%)

Kabupaten karawang (2.073.356) : 4,76%
Responden : 7
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 3 (2,04%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (2,04%)
Pasangan nomer urut  4. 1 (0,68%)
Pasangan nomer urut  5. 0 ()%)

Kabupaten Kuningan (1.140.777) : 2,62%
Responden : 10
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 1 (0,262%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (0,786%)
Pasangan nomer urut  4. 6 (1,572%)
Pasangan nomer urut  5. 0 (0%)

Kabupaten Majalengka (1.204.379) : 2,76%
Responden : 15
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 2 (0,368%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (0,552%)
Pasangan nomer urut  4. 5 (0,92%)
Pasangan nomer urut  5. 5 (0,92%)

Kabupaten Purwakarta (845.509) : 1,94%
Responden : 14
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 2 (0,376%)
Pasangan nomer urut  4. 8 (1,104%)
Pasangan nomer urut  5. 4 (0,552%)

Kabupaten Subang (1,465,157) :  3,36%
Responden : 10
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 5 (1,68%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (1,008%)
Pasangan nomer urut  4. 2 (0,672%)
Pasangan nomer urut  5. 0 (0%)

Kabupaten Sukabumi (2.210.000) : 5,07%
Kota Sukabumi (298.681) : 0,68%
Total Penduduk : 5,75%
Responden : 13
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 5 (2,21%)
Pasangan nomer urut  4. 7 (3,094%)
Pasangan nomer urut  5. 1 (0,442%)

Kabupaten Sumedang (1.043.001) : 2,39%
Responden : 11
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 1 (0,217%)
Pasangan nomer urut  3. 3 (0,651%)
Pasangan nomer urut  4. 4 (0,868%)
Pasangan nomer urut  5. 3 (0,651%)

Kabupaten Tasikmalaya (1.945.971) : 4,46%
Kota Tasikmalaya (635.424) : 1,45%
Total Penduduk : 5,91%
Responden : 11
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 4 (2,148%)
Pasangan nomer urut  3. 1 (0,537%)
Pasangan nomer urut  4. 3 (1,611%)
Pasangan nomer urut  5. 3 (1,611%)

Kota Banjar (188.234) : 0,4%
Responden : 3
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 1 (0,133%)
Pasangan nomer urut  4. 1 (0,133%)
Pasangan nomer urut  5. 1 (0,133%)

Kota Cimahi (483.000) : 1,1%
Responden :  12
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 1 (0,091%)
Pasangan nomer urut  3. 4 (0,364%)
Pasangan nomer urut  4. 5 (0,455%)
Pasangan nomer urut  5. 2 (0,182%)

Kota Depok  (1.738.570) : 3,99%
Responden : 13
Pasangan nomer urut  1. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  2. 0 (0%)
Pasangan nomer urut  3. 1 (0,307%)
Pasangan nomer urut  4. 6 (1,842%)
Pasangan nomer urut  5. 6 (1,842%)

Total Penduduk : 43.539.431
Total Responden : 212
Perolehan pasangan berdasarkan proporsi penduduk
Pasangan nomer urut  1. 1,2%
Pasangan nomer urut  2. 13,5%
Pasangan nomer urut  3. 27,2%
Pasangan nomer urut  4. 40,8%
Pasangan nomer urut  5. 17,3%

Berdasarkan data di atas, kita menyimpulkan bahwa pasangan nomer urut 4 (Aher – Dedi Mizwar) adalah yang paling banyak di minati oleh warga Jawa Barat. Angkanya cukup besar, yaitu 40,8%. Jika hasil survey ini sejalan dengan hasil riil vote pada 24 Februari mendatang, bisa di pastikan pasangan yang di usung oleh PKS, PPP dan Hanura ini akan menang satu putaran. Sebab menurut aturan yang ada, pemenang Pilgub Jawa Barat hanya membutuhkan angka 30% atau lebih.
Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar
(dakwatuna.com)

Namun demikian, angka angka ini hanyalah survey semata. Dan bukan pemilukada sesungguhnya. Apalagi sample yang kami peroleh hanya berkisar 200an. Sebagai catatan tambahan, survey yang kami gelar di mulai jauh hari sebelum kasus korupsi daging sapi impor yang melibatkan Presiden PKS merebak. Artinya, efek dari kasus ini belum bisa di gambarkan dalam survey. Bisa saja kasus yang menimpa PKS (Partai pengusung Heryawan-Dedy Mizwar) akan memberikan dampak luar biasa bagi pemilih Jawa Barat. Akan tetapi bisa saja pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Oleh sebab itu, kiranya Team Polling Gubrak berencana untuk menggelar survey lagi dalam waktu dekat ini.
 
 Presiden PKS : Luthfi Hasan Ishaq (Tersangka Korupsi Daging Impor)
(kompas.com)

Terima kasih kepada seluruh responden yang telah berpartisipasi. Semoga ajang lima tahunan Provinsi Jawa Barat ini melahirkan pemimpin yang mampu membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik.

Oleh : Team Polling Gubrak

Rabu, 30 Januari 2013

Karwo vs Khofifah


Pertarungan menuju Jatim 1 yang kemungkinan akan di gelar 29 Agustus 2013, sepertinya akan menjadi ajang revans bagi dua finalis pilgub sebelumnya. Soekarwo versus Khofifah. Hampir semua pengamat politik mengatakan bahwa tidak ada yang mampu menandingi popularitas Pakde Karwo (Gubernur sekarang) kecuali Khofifah.  Apalagi jika kita melihat konstalasi politik terakhir, dimana pria kelahiran Madiun, 16 Juni 1950 mengisyaratkan akan tetap menggandeng Gus Ipul (Syaifullah Yusuf), maka kemungkinan tidak akan ada lagi lawan sepadan selain Khofifah semakin mendekati kenyataan.
Pict : Merdeka.com

Mengenai kendaraan politik, bagi  pakde Karwo yang merupakan ketua DPD I Partai Demokrat Jatim tentu tidak ada kendala. Partai Demokrat cukup punya alokasi kursi untuk mengusung calon sendiri. Namun demikian, di pastikan pasangan Karsa jilid II ini tidak akan di usung sendirian oleh Partai Demokrat. Partai Hanura misalnya, memberikan sinyal kuat untuk mendukung pasangan ini. Partai Golkar kemungkinan juga akan merapat.

Sementara itu di kubu Khofifah. Beberapa saat lalu sudah mengambil formulir dan mendaftar sebagai cagub via PDI Perjuangan. Perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 ini konon juga mendapatkan sokongan dari PKB. Mengenai siapa calon wakil Khofifah nanti, kami memperkirakan wakil mantan menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini akan mengambil wakil yang disodorkan oleh PDI Perjuangan. Beberapa nama yang beredar di antaranya, Bambang DH (wakil walikota Surabaya), Said Abdullah (tokoh Madura), Sirmadji (Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim) dan lain sebagainya. Siapapun calon wakil Khofifah, kans Ketua Umum PP Muslimat ini tetaplah besar. Sebagai rujukan, dulu ketika berpasangan dengan tokoh yang tidak terkenal (Mujiono) saja Khofifah hampir saja mengalahkankan pasangan Karsa, apalagi jika nantinya ia mendapatkan pasangan yang populer.

Beberapa waktu lalu, kami mengadakan survey kecil kecilan melalui sms dengan pertanyaan sebagai berikut :

Survey Cepat GUBRAK
Pilih siapa ?
A. Soekarwo
B. Khofifah
C. Tidak Tahu
Di jawab sekarang ya...!

Responden kami ambil secara acak dengan latar belakang berbeda beda dan semuanya tinggal di Jawa Timur. Total responden ada 44. Akan tetapi yang bersedia memberikan jawaban ke kami hanya 26 orang dengan hasil jawaban sebagai berikut :
A. Soekarwo : 6 responden (23,07%)
B. Khofifah : 9 responden (34,61%)
C. Tidak Tahu : 11 responden (42,3%)

Dari pemetaan domisili pendukung. Hampir sebagian besar pemilih pakde Karwo adalah mereka yang tinggal di sisi barat Jawa Timur (wilayah Mataraman). Ini bisa di mengerti mengingat pakde Karwo berasal dari daerah ini (Madiun). Sementara pemilih Khofifah lebih ke daerah tapal kuda. Pun demikian ada juga yang berasal dari Mataraman.

Kendati sample yang kami survey jumlahnya relative kecil dan juga prosentase yang belum menentukan masih relatif besar, akan tetapi kiranya ini bisa menjadi gambaran bahwa pertarungan menuju Jatim 1 bukan pertarungan yang mudah. Soekarwo yang merupakan petahana tentu banyak di untungkan dengan posisinya. Apalagi jika nantinya ia benar benar berpasangan dengan Syaifullah Yusuf yang kini menjabat sebagai wakilnya di pemerintahan. Hal lain yang merupakan nilai tambah dari Pakde Karwo adalah prestasinya dalam memimpin Jawa Timur. Seperti kita ketahui, arus investasi di Jawa Timur adalah yang terbesar di Indonesia. Dari segi keamanan juga relatif terjaga.

Sementara pesaingnya, Khofifah bukan tokoh sembarangan. Seperti yang kita singgung di atas, jika berpasangan dengan tokoh yang kurang populer saja Khofifah hampir saja menjungkalkan Karsa, apa yang terjadi jika ia kemudian mendapatkan pasangan yang lebih berbobot. Apalagi jika PDI Perjuangan benar benar mengusung mantan politisi PPP dan PKB ini. PDI Perjuangan di kenal partai yang solid dan memiliki pendukung militant di Jawa Timur. Terutama di daerah Mataraman yang merupakan daerah asal dari Soekarwo. Dukungan PDI Perjuangan tentu akan membuat basis pakde Karwo tergerus. Ini belum di tambah dengan amunisi dari PKB yang bagaimanapun pernah menjadi pemenang di Jawa Timur.  Polling di atas juga seakan menjadi sinyal, bahwa Khofifah dalam kondisi siap untuk merebut kemenangan yang pernah lepas dari tangannya.

Oleh : Team Polling Gubrak