SELAMAT DATANG DI DUNIA GUBRAK!!!

Gubrak Indonesia

Rabu, 06 Oktober 2010

Seni Sintren Nyaris Terlupakan Generasi Muda

Sintren yang mementaskan tarian mistis dan berdaya magis, merupakan salah satu kesenian daerah yang ada di beberapa tempat di pantai utara. Di Kabupaten Indramayu, satu diantaranya terdapat di Desa Bogor Kecamatan Sukra yaitu Sintren Ondem Anda Jaya.

Jenis kesenian ini jumlahnya makin berkurang, karena memang generasi muda nampaknya lebih tertarik kepada seni dangdut, tarling. dan organ tunggal. Mereka memilih yang lebih praktis yaitu kesenian yang menggunakan na-yaga/personel sedikit.Kondisi seperti itu diakui oleh pimpinan Ondem Anda Jaya Ny Warkuni yang mengatakan undangan terhadap groupnya untuk pentas pada hajatan saat ini sedikit. Sebelum organ tunggal semarak, setiap bulan seni sintren mendapat undangan 15 sampai 20 kali, namun sekarang Jauh menurun, sebulan paling banyak empat kali, bahkan ada bulan-bulan tanpa pementasan.

Namun demikian Sintren sebagai karya seni yang sudah lama ada merupakan asset sekaligus kebanggaan Pemkab Indramayu sehingga Group Sintren Ondem Anda Jaya pada waktu-waktu tertentu mendapat undangan dari Pemkab untuk mementaskan kebolehannya.Bahkan pernah menjadi utusan Kabupaten Indramayu dalam Festival Kesenian Daerah di tingkat propinsi maupun nasional. "Saya dan anggota merasa senang bila satu saat mendapat undangan pementasan pada acara-acara yang diselenggarakan oleh Pemkab Indramayu atau diutus mengikuti festival", kata Ny. Warkuni kepada Pelita kemarin.

Sejarah Sintren

Sebagai kesenian daerah. Sintren memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang, satu pendapat menjelaskan Sintren mulai muncul ketika Jepang bercokol di nusantara. Namun ada pendapat lain yang menyatakan sintren sudah dikenal sejak zaman Belanda.Pamong budaya Kecamatan Sukra Suwandi GS lebih cenderung kepada pendapat yang kedua, sebab Sintren merupakan kependekkan dari sinyo dan tren. Sinyo adalah pemuda bangsa Belanda dan Tren artinya latihan sehingga dalam seni ini dipentaskan bagaimana perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda.

Seni ini lahir ketika mereka yang tidak punya sarana perang melakukan latihan gaya debus untuk melatih kekebalan badan para pejuang, kemudian dilukiskan pula taktik melawan dan melemahkan musuh yaitu ada bidadari yang menart untuk menggoda musuh, sehingga para sinyo yang menonton seni sintren itu tertidur pulas.Tarian sintren biasanya diiringi sejumlah gending khas berlanggam pantura seperti gong, kecrekan. dan kendang. Seiring perkembangan zaman, sekarang musiknya dilengkapi pula dengan melodi gitar.Pelengkap akhir sebuah cerita dalam tarian sintren adalah bodor atau penari pendamping yang berfungsi sebagai penyegar suasana dengan gerakan komedi atau lawak sehingga suguhan seni ini terkesan lucu di mata penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar